dinkesmerangin.org – Leukemia merupakan jenis kanker yang berkaitan dengan darah dan diakibatkan oleh penambahan jumlah sel darah putih di dalam tubuh. Sel darah putih, yang juga dikenal sebagai leukosit, memainkan peran penting dalam sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit dan infeksi.

Pada kondisi leukemia, sumsum tulang—substansi lembut yang terletak dalam rongga tulang—produksi sel darah putih abnormal meningkat. Sel-sel tidak normal ini mengisi ruang di dalam sumsum dan memasuki aliran darah. Namun, berbeda dengan sel darah putih yang sehat, mereka tidak efektif dalam menjaga tubuh dari serangan infeksi.

Dalam beberapa kasus, leukemia dapat menyebar dari sumsum tulang ke bagian lain dari badan, termasuk dada, otak, atau hati.

Leukemia juga dikenal sebagai salah satu jenis kanker yang lebih sering ditemukan pada anak-anak. Walaupun begitu, banyak anak dan remaja yang mendapat perawatan untuk leukemia berhasil pulih sepenuhnya dari penyakit ini.

Jenis Leukemia

Leukemia Limfoblastik Akut (ALL), yang berpengaruh pada limfosit, yaitu salah satu jenis leukosit. Ini merupakan tipe leukemia yang lebih sering dijumpai di kalangan anak-anak. ALL juga bisa menyebar ke kelenjar getah bening dan sistem saraf pusat.

Leukemia Myeloid Akut (AML) memengaruhi sel blast, yaitu sel darah putih yang masih dalam tahap tidak matang. AML adalah jenis kedua yang paling sering terjadi pada anak-anak dan juga cukup umum pada orang dewasa.

Leukemia Myelogenous Kronis (CML) seringkali tidak menunjukkan gejala yang mencolok. Pasien dengan CML mungkin tidak menyadari kondisi mereka sampai menjalani pemeriksaan darah rutin. Risiko untuk mengidap leukemia jenis ini meningkat pada orang yang berusia di atas 65 tahun.

Leukemia Limfositik Kronis (CLL) merupakan tipe yang paling lazim di kalangan orang dewasa. Ada kasus CLL yang kondisinya stabil dan tidak membutuhkan pengobatan untuk waktu yang lama. Namun, dalam situasi lain, tubuh pasien tidak mampu menghasilkan sel darah yang normal, yang mana membutuhkan intervensi pengobatan.

Penyebab Leukemia

Dokter belum sepenuhnya memahami penyebab pasti dari terjadinya leukemia. Dalam sebagian besar situasi, penyakit ini muncul akibat perubahan atau mutasi genetik yang terjadi tanpa rencana sebelumnya.

Mutasi yang dimaksud adalah perubahan yang terjadi secara acak, bukan hasil dari warisan genetik dari orang tua.

Pengobatan Leukemia

1. Terapi Radiasi

Sinar-X berenergi tinggi atau jenis radiasi lainnya berfungsi untuk membunuh sel kanker atau menghentikan pertumbuhannya. Radiasi dapat digunakan dalam kasus-kasus tertentu.

2. Kemoterapi

Obat-obatan ini dirancang untuk mengeliminasi sel kanker atau menghambat perkembangannya. Obat tersebut bisa diberikan melalui suntikan langsung ke dalam vena (intravena atau IV), disuntikkan ke dalam area tulang belakang, diberikan melalui suntikan ke dalam otot, atau dikonsumsi secara oral.

Pengobatan kemoterapi merupakan metode utama yang digunakan dalam mengatasi sebagian besar kasus leukemia pada anak. Terapi ini seringkali melibatkan pemberian berbagai obat pada interval waktu tertentu.

Terapi biasanya dijalankan dalam beberapa siklus terapi dengan periode istirahat di antaranya, memungkinkan anak untuk mendapatkan masa pemulihan dari efek samping yang mungkin terjadi.

3. Imunoterapi

Imunoterapi adalah pengobatan yang membantu sistem kekebalan tubuh sendiri menyerang sel kanker.

4. Kemoterapi Dosis Tinggi Dengan Transplantasi Sel Punca

Sel induk yang belum matang dipindahkan dari individu yang terkena penyakit atau dari donor lain. Proses ini diiringi dengan dosis tinggi obat kemoterapi, yang berakibat pada kerusakan sumsum tulang. Setelah periode kemoterapi, sel-sel induk yang baru dimasukkan kembali ke dalam tubuh.

5. Perawatan Suportif

Perawatan dapat menyebabkan efek samping. Obat-obatan dan perawatan lain dapat dokter berikan untuk mengatasi nyeri, demam, infeksi, serta mual dan muntah.

Kategori: Health