dinkesmerangin.org – Penggumpalan darah dapat menyebabkan kondisi di mana darah tidak mengalir dengan bebas ke otak sehingga mengakibatkan terjadinya penggumpalan darah di otak. Perlu Anda waspadai bahwa hal ini bisa mengakibatkan stroke.
Gejala penggumpalan darah di otak atau stroke harus kita waspadai karena bisa berakibat fatal jika tidak ditangani.
Pertama-tama kita harus memahami penyebab yang mendasarinya untuk mengenali gejalanya. Ada beberapa faktor, yang bisa mempengaruhi.
Beberapa di antaranya, seperti yang mungkin Anda ketahui, disebabkan oleh riwayat keluarga yang mengalami pembekuan darah atau kondisi medis lainnya, atau karena trauma otak yang disebabkan oleh cedera parah atau cedera yang membuat mereka kurang aktif. Berikut tanda-tandanya:
1. Kesulitan Berbicara
Tampaknya pembekuan darah di otak juga dapat mempengaruhi area otak yang bertanggung jawab untuk memproses bahasa dan komunikasi. Akibatnya, berbicara mungkin sulit bagi mereka yang menderita penyakit ini.
2. Penglihatan Jadi Kabur
Salah satu gejala awal penyakit stroke atau penggumpalan darah di otak adalah gangguan penglihatan. Salah satu mata atau keduanya mungkin mengalami gangguan penglihatan ini secara bersamaan.
3. Sakit kepala
Waspadai sakit kepala yang tampaknya tidak ada penyebabnya, terutama jika disertai gejala tambahan seperti pusing, keinginan untuk muntah, atau kejang.
Sakit kepala yang berhubungan dengan pembekuan darah sering kali muncul secara tiba-tiba, sangat parah, dan terasa intens.
4. Mati Rasa
Indikasi lainnya adalah mati rasa atau kelumpuhan, terutama pada salah satu sisi tubuh, pada bagian tubuh tertentu, seperti lengan, wajah, dan kaki.
Agar dapat terus berjalan atau bergerak saat terkena stroke, korban juga mungkin mengalami kelumpuhan sebagian. Namun, ketika otak berhenti bekerja, orang yang terkena mungkin kehilangan kemampuan untuk mengoordinasikan gerakan tubuh dan menjaga keseimbangan.
5. Disorientasi dan kebingungan
Kebingungan yang mengejutkan adalah efek samping lain dari stroke. Katakanlah Anda sedang melakukan aktivitas sehari-hari ketika tiba-tiba Anda merasa kesulitan untuk berbicara, berpikir, atau memahami pembicaraan.
Gejala lain, seperti tidak responsif, kejang, sulit berjalan dan kehilangan keseimbangan, mual, muntah, dan sulit menelan air minum atau makan, juga harus dikenali selain tanda-tanda peringatan di atas.
Sangat penting untuk segera mencari pertolongan medis untuk menyingkirkan kemungkinan adanya bekuan darah di otak.
Biasanya, dokter Anda akan menyarankan Anda untuk menjalani tes pencitraan seperti CT scan atau MRI untuk memastikan hasilnya akurat.
Cara Mencegah Pembekuan Darah di Otak
Kematian dapat terjadi akibat pembekuan darah di otak, terutama jika pengobatannya tertunda. Sebab kondisi tersebut dapat memperparah gangguan pada sistem saraf, sistem pernapasan, dan sistem peredaran darah.
Anda dapat melakukan tindakan pencegahan mudah seperti yang tercantum di bawah ini untuk mencegah penyakit ini.
- Lakukan aktivitas fisik secara teratur, seperti berjalan kaki atau olahraga terfokus.
- Jangan merokok atau minum berlebihan.
- Makan dengan baik dan jaga tubuh Anda tetap terhidrasi.
- Jagalah berat badan Anda pada tingkat yang sehat dan ideal.
- Kelola gula darah dan tekanan darah Anda untuk mencegah diabetes dan hipertensi.
- Pastikan Anda menjalani pemeriksaan kanker secara rutin.
Gejala ini ditandai dengan adanya bekuan darah di otak. Jika gejala ini muncul, jangan diabaikan. Sebaiknya segera kunjungi dokter agar Anda bisa mendapatkan perawatan yang cepat dan efektif.