dinkesmerangin.org – Mungkin Anda pernah mendengar tentang infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Namun Anda mungkin tidak menyadari bahwa ada dua kategori infeksi saluran pernapasan: infeksi yang menyerang saluran pernapasan atas dan bawah. Untuk mengetahui lebih jauh perbedaan keduanya dan apakah kondisi ini berbahaya, silakan lanjutkan membaca ulasan ini!

Penyakit radang saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri atau virus lebih dikenal dengan singkatannya ISPA atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Setiap sistem pernafasan atas dan bawah dapat terkena penyakit ini.

ISPA adalah penyakit yang sangat menular dan dapat menyerang orang-orang dari segala usia dan jenis kelamin. Meskipun demikian, individu yang lebih sehat memiliki kemungkinan lebih kecil untuk tertular penyakit ini dibandingkan anak-anak, orang lanjut usia, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Percikan air liur yang terinfeksi dapat menyebarkan bakteri dan virus penyebab ISPA. Tetesan air liur memiliki kemampuan untuk melakukan perjalanan melalui atmosfer dan mendarat di hidung atau mata seseorang. Selain itu, kontak langsung seperti berjabat tangan atau menyentuh benda yang terkontaminasi juga dapat menularkan virus dan bakteri penyebab ISPA.

Gejala yang ditimbulkan penyakit ISPA sebagai berikut:

  • Bersin
  • Batuk di sertai dahak
  • Demam
  • Sakit tenggorokan
  • Sakit kepala
  • Badan terasa pegal
  • Hidung tersumbat
  • Pilek.

Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan

Penyebab umum penyakit ini mencakup sejumlah virus atau bakteri yang berbeda, seperti:

  1. Influenza dan parainfluenza, rinitis, virus Epstein-Barr (EBV), virus pernapasan syncytial (RSV), streptokokus grup A, pertusis, dan difteri adalah beberapa virus yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas.
  2. Influenza A, human metapneumovirus (hMPV), Respiratory Syncytial Virus (RSV), Varicella-Zoster Virus (VZV), Streptococcus pneumoniae, dan bakteri H. Anaerob, influenza, Klebsiella pneumoniae, Enterobacter, dan Staphylococcus aureus adalah beberapa hal yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan bawah.

Selain itu, infeksi saluran pernafasan juga bisa menular melalui menghirup percikan air liur yang mengandung virus atau bakteri secara tidak sengaja, yang keluar dari batuk atau bersin orang yang sakit. Selain itu, penyakit ini juga dapat menular melalui media perantara, yakni melalui benda-benda yang pernah bersentuhan dengan virus atau bakteri penderitanya.

Faktor Risiko Infeksi Saluran Pernapasan

Orang-orang dari segala usia bisa terkena infeksi saluran pernafasan. Mekanisme pertahanan tubuh terhadap virus penyebab infeksi masih berkembang pada anak sehingga membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit ini.

Ini adalah penyakit menular, jadi Anda harus berhati-hati. Saat penderita batuk, bersin, atau berbicara, air liurnya mungkin bersentuhan langsung dengannya.

Selain itu, barang yang terkena bakteri penyebab infeksi juga dapat menularkan penyakit. Lebih tepatnya, Anda menyentuh kembali mulut, hidung, atau mata setelah menyentuh suatu benda yang terbuka. Oleh karena itu, sangat penting untuk menggunakan hand sanitizer atau sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Upaya Pencegahan Infeksi Saluran Pernapasan

  • Berolahraga secara teratur
  • Berhenti merekok dan menghindari asap rokok
  • Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang
  • Mencuci tangan setelah melakukan kegiatan
  • Menutup Mengurangi hidung dan mulut setiap bersin dan batuk
  • Menjaga kebersihan diri dan barang-barang sekitar
  • Mengurangi stress.

Pengobatan

Karena biasanya sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan, infeksi saluran pernapasan atas seperti bronkitis dan bronkiolitis, yang biasanya disebabkan oleh virus, tidak memerlukan pengobatan.

Mandi air hangat, minuman hangat, berkumur dengan air garam, kompres air hangat pada wajah, menghindari paparan udara dingin, banyak minum air putih, dan istirahat merupakan cara yang bisa dilakukan penderita untuk meringankan gejalanya. Selain itu, Anda bisa menghilangkan hidung tersumbat dengan cara berbaring dengan posisi kepala terangkat.

Selain itu, pasien dapat mengonsumsi obat yang dijual bebas, seperti parasetamol untuk demam atau obat batuk dan pilek lainnya. Antibiotik akan direkomendasikan oleh dokter untuk infeksi saluran pernapasan akibat bakteri. Untuk mengobati infeksi dan menghindari komplikasi, obat ini diberikan.