dinkesmerangin.org – Disfungsi seksual merujuk pada masalah yang terjadi selama setiap fase siklus respons seksual (gairah, platou, orgasme, dan resolusi) yang mencegah individu atau pasangan merasakan kepuasan dari aktivitas seksual. Disfungsi seksual bisa terjadi pada pria dan wanita, dan bisa terjadi pada semua usia, meski prevalensinya cenderung meningkat dengan bertambahnya usia.

Berbagai macam disfungsi seksual dapat dialami oleh pria atau wanita. Hal ini bisa meliputi kehilangan minat dalam aktivitas seksual, atau bisa juga berupa kesulitan dalam merasakan gairah seksual walaupun ada keinginan untuk berhubungan seksual.

Ada juga jenis disfungsi seksual dimana seseorang memiliki keinginan dan mampu merasakan rangsangan seksual, namun tidak mampu mencapai puncak kenikmatan (orgasme). Disfungsi seksual juga bisa berwujud rasa sakit atau ketidaknyamanan saat melakukan hubungan seksual.

Jenis Disfungsi Seksual

Disfungsi seksual mencakup berbagai jenis gangguan yang bisa mempengaruhi setiap fase siklus respon seksual. Berikut adalah beberapa jenis disfungsi seksual yang umum:

Gangguan Hasrat Seksual (Hypoactive Sexual Desire Disorder)

Ini adalah kondisi di mana seseorang memiliki sedikit atau tidak ada minat dalam aktivitas seksual, termasuk fantasi seksual.

Gangguan Arousal Seksual (Sexual Arousal Disorder)

Ini adalah kesulitan atau ketidakmampuan untuk menjadi atau tetap terangsang selama aktivitas seksual. Pada pria, ini bisa berarti kesulitan mendapatkan atau mempertahankan ereksi (disfungsi ereksi). Pada wanita, ini bisa berarti kurangnya respons fisik atau mental terhadap rangsangan seksual, seperti kurangnya lubrikasi vagina.

Gangguan Orgasme (Orgasmic Disorder)

Ini adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan mencapai orgasme atau penundaan dalam mencapai orgasme setelah rangsangan seksual yang cukup. Pada pria, ini bisa berarti ejakulasi dini atau tertunda.

Gangguan Nyeri Seksual

Ini bisa mencakup berbagai kondisi di mana nyeri terjadi sebelum, selama, atau setelah aktivitas seksual. Pada wanita, ini bisa termasuk dispareunia (nyeri selama penetrasi) dan vaginismus (kejang otot vagina yang menyebabkan penetrasi menjadi sulit atau tidak mungkin).

Setiap jenis disfungsi seksual ini memiliki penyebab, gejala, dan pengobatan yang berbeda dan bisa mempengaruhi setiap orang dengan cara yang berbeda. Jika Anda merasa Anda mungkin mengalami disfungsi seksual, penting untuk berbicara dengan dokter atau terapis seksual yang dapat membantu mengevaluasi dan mengobati kondisi Anda.

Penyebab Disfungsi Seksual

Penyebab disfungsi seksual bisa sangat beragam dan mencakup faktor fisik, psikologis, dan sosial. Faktor fisik bisa termasuk kondisi medis seperti diabetes, penyakit jantung, gangguan neurologis, hormonal, atau efek samping obat. Faktor psikologis bisa termasuk stres, kecemasan, depresi, trauma seksual, dan masalah hubungan. Faktor sosial bisa mencakup tekanan pekerjaan, kehidupan rumah tangga yang tidak harmonis, dan masalah ekonomi.

Gejala Disfungsi Seksual

Gejala disfungsi seksual sangat tergantung pada jenis disfungsi. Gejala bisa mencakup penurunan minat atau hasrat seksual, kesulitan merasakan gairah atau mencapai orgasme, nyeri selama hubungan seksual, dan ereksi atau ejakulasi yang tidak dapat dipertahankan (untuk pria).

Diagnosis Disfungsi Seksual

Diagnosis disfungsi seksual biasanya melibatkan evaluasi medis dan psikologis yang komprehensif. Dokter mungkin akan mengambil riwayat medis dan seksual, melakukan pemeriksaan fisik, dan mungkin melakukan tes laboratorium untuk mengidentifikasi kondisi medis yang mungkin berkontribusi terhadap disfungsi seksual. Dalam beberapa kasus, rujukan ke seorang spesialis, seperti urologis, ginekolog, atau psikolog, mungkin diperlukan.

Pengobatan Disfungsi Seksual

Pengobatan untuk disfungsi seksual sangat bergantung pada penyebabnya. Beberapa pilihan pengobatan bisa mencakup:

Terapi Hormon

Untuk masalah yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon, pengobatan bisa mencakup terapi penggantian hormon.

Obat-obatan

Beberapa jenis disfungsi seksual, seperti disfungsi ereksi atau ejakulasi dini, bisa merespon baik terhadap obat-obatan.

Konseling atau Terapi Seksual

Jika disfungsi seksual berhubungan dengan masalah psikologis atau hubungan, konseling atau terapi seksual bisa sangat membantu.

Modifikasi Gaya Hidup

Perubahan gaya hidup, seperti berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol, dan berolahraga secara teratur, bisa membantu meningkatkan fungsi seksual.

Jika Anda mengalami gejala disfungsi seksual, penting untuk mencari bantuan medis. Banyak pilihan pengobatan yang efektif tersedia, dan dokter atau terapis seksual dapat membantu Anda menemukan pendekatan terapi yang paling efektif untuk Anda.