dinkesmerangin.org – Meski seringkali menimbulkan kecemasan, pertumbuhan benjolan di payudara tidak selalu menandakan adanya kanker. Faktanya, banyak benjolan payudara disebabkan oleh tumor jinak yang umumnya tidak membahayakan.

Benjolan payudara adalah pertumbuhan jaringan payudara yang tidak biasa yang terasa berbeda dari jaringan sekitarnya. Bisa keras atau lembut, bergerak atau tetap, berbatas tegas atau tidak jelas, serta berukuran bervariasi. Benjolan ini bisa muncul di salah satu atau kedua payudara, dan bahkan di ketiak.

Penyebab Benjolan Payudara

Benjolan pada payudara dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, tidak semua berarti kanker. Berikut adalah beberapa penyebab umum dari benjolan payudara:

Fibroadenoma: Fibroadenoma adalah tumor jinak yang umumnya terjadi pada wanita muda. Ini adalah benjolan yang keras, berbatas jelas, dan bisa bergerak di bawah kulit.

Kista Payudara: Kista adalah kantung berisi cairan yang bisa terbentuk di berbagai bagian tubuh, termasuk payudara. Kista payudara bisa berubah ukuran seiring dengan siklus menstruasi.

Abses Payudara: Abses adalah kumpulan nanah yang terbentuk akibat infeksi. Abses payudara bisa terjadi akibat infeksi pada kelenjar susu, biasanya pada wanita yang menyusui (mastitis).

Lipoma: Lipoma adalah tumor jinak yang terbentuk dari jaringan lemak. Lipoma bisa terbentuk di mana saja di tubuh, termasuk payudara.

Kelainan Fibrokistik: Kelainan fibrokistik adalah kondisi jinak yang membuat payudara terasa kenyal atau bergranul. Hal ini bisa menyebabkan adanya benjolan atau ketebalan di payudara yang berubah seiring dengan siklus menstruasi.

Kanker Payudara: Meskipun tidak semua benjolan payudara berarti kanker, kehadiran benjolan bisa menjadi tanda pertama kanker payudara. Kanker payudara biasanya ditandai dengan benjolan yang keras, tidak bergerak, dan berbatas tidak jelas.

Jika Anda menemukan benjolan pada payudara, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Meskipun banyak benjolan payudara disebabkan oleh kondisi jinak, penting untuk mendapatkan diagnosis yang tepat untuk memastikan tidak ada kondisi yang serius.

Gejala Benjolan di Payudara

Gejala dari benjolan di payudara dapat bervariasi tergantung pada apa yang menyebabkan benjolan tersebut. Berikut adalah beberapa gejala yang mungkin dialami:

Perubahan pada Payudara: Benjolan atau penebalan di payudara atau di bawah ketiak adalah gejala yang paling sering dilaporkan. Benjolan tersebut bisa keras atau lembut, bergerak atau tetap, berbatas jelas atau tidak.

Perubahan pada Kulit Payudara: Kulit payudara yang tampak seperti kulit jeruk, merah, atau bengkak bisa menjadi tanda adanya benjolan payudara.

Nyeri Payudara: Meski kanker payudara jarang menyebabkan rasa sakit, beberapa kondisi jinak seperti kista atau abses bisa menyebabkan nyeri.

Perubahan pada Puting: Puting yang tertarik ke dalam, berubah bentuk, atau mengeluarkan cairan (bisa jernih, berdarah, atau berwarna kuning) bisa menjadi tanda adanya benjolan payudara.

Pembengkakan di Ketiak: Kelenjar getah bening di ketiak bisa membengkak jika ada benjolan payudara yang disebabkan oleh infeksi atau kanker.

Pengobatan Benjolan Payudara

Pengobatan untuk benjolan payudara sangat bergantung pada apa yang menyebabkan benjolan tersebut. Berikut beberapa pilihan pengobatan yang umumnya direkomendasikan:

Pengawasan: Jika benjolan jinak dan tidak menyebabkan gejala, dokter mungkin akan menyarankan untuk memantau kondisi tersebut daripada melakukan pengobatan. Ini sering kali berlaku untuk kondisi seperti fibroadenoma atau kista yang kecil.

Aspirasi Jarum Halus: Jika benjolan disebabkan oleh kista, dokter bisa menggunakan jarum halus untuk mengeluarkan cairan dari dalam kista dan mengurangi ukurannya.

Operasi: Untuk kondisi seperti fibroadenoma yang besar atau kista yang sering kembali, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi untuk mengangkat benjolan tersebut. Operasi juga diperlukan jika benjolan tersebut adalah kanker payudara.

Radioterapi: Jika benjolan disebabkan oleh kanker payudara, radioterapi bisa digunakan setelah operasi untuk membunuh sel-sel kanker yang mungkin masih tersisa.

Kemoterapi: Kemoterapi adalah pengobatan dengan obat-obatan yang dapat membunuh sel-sel kanker. Ini bisa diberikan sebelum operasi (kemoterapi neoadjuvan) untuk mengecilkan tumor, atau setelah operasi (kemoterapi adjuvan) untuk membunuh sel-sel kanker yang mungkin masih ada.

Terapi Hormonal atau Target: Untuk beberapa jenis kanker payudara, terapi hormonal atau terapi target bisa digunakan untuk menghentikan pertumbuhan kanker atau mengurangi risiko kanker kembali.

Penting untuk diingat bahwa setiap orang adalah unik dan pengobatan yang paling efektif akan tergantung pada berbagai faktor, termasuk usia, kesehatan umum, jenis dan ukuran benjolan, dan preferensi pribadi. Anda harus mendiskusikan semua pilihan pengobatan dengan dokter Anda untuk memastikan bahwa Anda memahami semua risiko dan manfaatnya.