dinkesmerangin.org – Abses hati adalah kondisi medis yang serius dan relatif jarang, di mana kantong berisi nanah terbentuk di dalam hati akibat infeksi bakteri, parasit, atau jamur. Kondisi ini bisa mengancam jiwa dan membutuhkan penanganan medis segera.

Abses hati terjadi ketika jaringan hati mengalami infeksi yang menyebabkan respons inflamasi, akumulasi sel-sel imun, dan akhirnya, terbentuknya kantong bernanah. Abses ini bisa bersifat tunggal atau multipel dan dapat terjadi pada salah satu atau kedua lobus hati.

Penyebab Abses Hati

Beberapa penyebab umum dari abses hati meliputi:

  1. Bakteri: Infeksi bakteri, sering kali berasal dari saluran gastrointestinal melalui saluran empedu atau pembuluh darah portal.
  2. Amoeba: Terutama Entamoeba histolytica, yang menyebabkan abses hati amebik, biasanya terkait dengan disentri amebik.
  3. Jamur: Pada individu dengan sistem imun yang lemah, seperti pasien HIV/AIDS atau mereka yang menjalani kemoterapi.
  4. Trauma: Cedera langsung ke hati yang menyebabkan infeksi.
  5. Penyakit lainnya: Seperti penyakit Crohn atau divertikulitis yang juga bisa menyebabkan abses hati bakteri.

Gejala Abses Hati

Gejala abses hati bisa bervariasi, tetapi umumnya meliputi:

  • Demam tinggi dan menggigil
  • Nyeri di perut bagian kanan atas
  • Kelelahan dan kelemahan
  • Penurunan nafsu makan dan penurunan berat badan
  • Mual dan muntah
  • Jaundice (penguningan kulit dan mata)

Diagnosa Abses Hati

Untuk mendiagnosa abses hati, dokter akan menggunakan kombinasi dari:

  • Riwayat Medis dan Pemeriksaan Fisik: Mengidentifikasi gejala khas dan faktor risiko.
  • Tes Darah: Mendeteksi tanda-tanda infeksi, seperti peningkatan sel darah putih dan penanda inflamasi.
  • Pencitraan: Ultrasonografi, CT scan, atau MRI untuk mengidentifikasi lokasi dan ukuran abses.
  • Aspirasi: Mengambil sampel nanah dari abses untuk mengidentifikasi patogen penyebab.

Pengobatan Abses Hati

Pengobatan untuk abses hati tergantung pada penyebab dan keparahan kondisi tersebut, dan meliputi:

  1. Antibiotik atau Antiparasit:
    • Pengobatan dengan antibiotik berkepanjangan, biasanya intravena, diikuti dengan terapi oral.
    • Untuk abses amebik, obat antiparasit diberikan.
  2. Drainase:
    • Drainase abses mungkin diperlukan, baik melalui prosedur perkutan dengan bantuan pencitraan atau melalui pembedahan.
  3. Pembedahan:
    • Dalam kasus yang tidak merespons terhadap drainase atau pengobatan, pembedahan mungkin diperlukan untuk membersihkan abses.
  4. Pengelolaan Dukungan:
    • Nutrisi yang baik dan dukungan untuk fungsi hati lainnya.

Pencegahan Abses Hati

Pencegahan abses hati melibatkan menghindari faktor risiko yang dapat memicu infeksi, seperti:

  • Mempraktikkan kebersihan pribadi yang baik, terutama saat bepergian ke daerah dengan sanitasi buruk.
  • Pengelolaan kondisi inflamasi atau infeksi saluran pencernaan.
  • Pemantauan dan pengelolaan cedera hati dengan tepat.

Abses hati merupakan kondisi serius yang memerlukan perhatian medis segera. Pengenalan dini gejala dan diagnosis yang tepat adalah kunci untuk memastikan hasil pengobatan yang baik. Dengan kombinasi penggunaan antibiotik yang tepat, prosedur drainase, dan kemungkinan intervensi bedah, kebanyakan pasien dengan abses hati dapat pulih sepenuhnya. Pencegahan melalui sanitasi dan kebersihan yang baik, serta pengelolaan kondisi medis yang tepat, dapat mengurangi risiko terjadinya kondisi ini.

Kategori: Health