dinkesmerangin.org – Ablasi retina adalah kondisi medis serius di mana retina, lapisan tipis jaringan yang peka cahaya di bagian belakang mata, terlepas dari lapisan pendukungnya yang menyediakan nutrisi dan oksigen. Kejadian ini mengganggu fungsi normal retina dan bisa menyebabkan kehilangan penglihatan sementara atau bahkan permanen jika tidak ditangani dengan segera.

Retina merupakan bagian penting dari sistem penglihatan yang mengubah cahaya yang masuk ke dalam mata menjadi sinyal listrik yang dikirim ke otak melalui saraf optik. Di dalam retina terdapat sel fotoreseptor, yang terdiri dari batang dan kerucut, yang bertanggung jawab atas deteksi cahaya dan warna.

Mekanisme Ablasi Retina

Ablasi retina dapat terjadi melalui berbagai mekanisme:

  1. Ablasi Retina Regmatogenik adalah tipe yang paling umum, disebabkan oleh robekan atau lubang pada retina yang memungkinkan cairan vitreus dari bagian tengah mata masuk ke bawah retina, sehingga retina terlepas dari jaringan pendukungnya.
  2. Ablasi Retina Traksi terjadi ketika jaringan parut atau traksi pada retina menariknya dari posisi normalnya tanpa adanya robekan.
  3. Ablasi Retina Eksudatif melibatkan akumulasi cairan di bawah retina yang tidak disebabkan oleh robekan, tetapi oleh kondisi inflamasi, cedera, atau penyakit vaskular seperti retinopati diabetik.

Faktor Risiko Ablasi Retina

Beberapa faktor risiko ablasi retina meliputi:

  • Miopia tinggi
  • Riwayat ablasi retina dalam keluarga
  • Cedera mata yang signifikan
  • Operasi mata sebelumnya, seperti pengangkatan katarak
  • Perubahan yang berkaitan dengan penuaan, terutama di antara orang-orang yang berusia di atas 50 tahun
  • Adanya penyakit tertentu, seperti retinopati diabetik

Gejala Ablasi Retina

Gejala yang dapat menandakan ablasi retina antara lain:

  • Munculnya banyak floaters baru (bintik-bintik atau serat yang mengambang dalam penglihatan)
  • Kedipan cahaya tiba-tiba di mata
  • Bayangan gelap atau tirai yang tampak pada salah satu sisi lapang pandang
  • Penglihatan kabur atau penurunan tajam penglihatan

Pengobatan Ablasi Retina

Pengobatan untuk ablasi retina biasanya melibatkan pembedahan untuk menempelkan retina kembali ke tempatnya. Pilihan pengobatan termasuk:

  • Fotokoagulasi dengan Laser: Untuk menutup robekan retina jika ablasi belum terlalu luas.
  • Retinopexy Pneumatik: Menyuntikkan gelembung gas ke dalam mata untuk menekan retina kembali ke dinding belakang mata.
  • Vitrektomi: Mengangkat cairan vitreus yang menarik retina dan menggantinya dengan gas atau minyak silikon.
  • Sabuk Skleral (Scleral Buckle): Memasang pita silikon di sekeliling bola mata untuk menekan sklera dan retina yang terlepas kembali ke tempatnya.

Pencegahan Ablasi Retina

Pencegahan terbaik melibatkan deteksi dini masalah retina, yang dapat dilakukan melalui pemeriksaan mata rutin, terutama bagi orang dengan faktor risiko tinggi. Pencegahan juga termasuk menghindari aktivitas yang bisa meningkatkan tekanan pada mata atau menyebabkan cedera mata.

Ablasi retina adalah kondisi mata yang memerlukan perawatan medis darurat untuk mencegah kehilangan penglihatan permanen. Kesadaran akan gejala dan faktor risiko adalah penting, sehingga intervensi awal dan pengobatan yang tepat dapat dilakukan untuk mempertahankan fungsi penglihatan.

Kategori: Health