dinkesmerangin.org – Pernah nggak sih kamu ngerasa haus terus, gampang capek, atau sering bolak-balik ke kamar mandi padahal masih muda? Bisa jadi itu tanda-tanda awal diabetes, lho. Yup, sekarang ini penyakit gula alias diabetes nggak cuma menyerang orang tua aja, tapi juga anak muda bahkan remaja. Salah satu penyebab utamanya? Konsumsi gula berlebihan yang sering dianggap sepele.
Gula: Manis di Lidah, Bahaya di Tubuh
Siapa sih yang bisa nolak segelas es kopi kekinian, bubble tea, atau camilan manis yang lagi hits? Rasanya enak, bikin mood naik, dan jadi pelarian paling gampang pas lagi suntuk. Tapi, tahukah kamu kalau semua itu mengandung gula tambahan yang jumlahnya sering kali jauh dari kata “aman”?
Menurut rekomendasi WHO, konsumsi gula tambahan sebaiknya nggak lebih dari 50 gram per hari (sekitar 4 sendok makan). Tapi kenyataannya, banyak orang—terutama anak muda—bisa konsumsi dua sampai tiga kali lipat dari batas itu setiap hari. Gawat, kan?
Gula Berlebih dan Hubungannya dengan Diabetes
Gula dalam jumlah wajar sebenarnya dibutuhkan tubuh untuk energi. Tapi kalau kebanyakan, tubuh jadi kewalahan memprosesnya. Gula darah akan naik drastis dan bikin kerja pankreas (yang memproduksi insulin) jadi ekstra berat. Lama-lama, pankreas bisa ‘capek’ dan akhirnya nggak bisa memproduksi insulin dengan cukup.
Nah, di sinilah masalah dimulai. Ketika insulin nggak bisa bekerja maksimal, gula dalam darah jadi nggak terkontrol dan muncullah yang namanya diabetes tipe 2. Yang bikin sedih, sekarang banyak kasus diabetes tipe 2 ditemukan pada usia belasan sampai awal 20-an. Padahal, dulu penyakit ini identik sama usia lanjut.
Gejala Diabetes di Usia Muda
Diabetes nggak datang tiba-tiba. Biasanya ada gejala-gejala yang muncul diam-diam, dan sering dianggap remeh, seperti:
-
Sering merasa haus dan lapar, walaupun udah makan/minum
-
Buang air kecil lebih sering, terutama malam hari
-
Berat badan turun drastis tanpa sebab jelas
-
Mudah lelah dan ngantuk
-
Luka yang lama sembuh
-
Penglihatan mulai buram
Kalau kamu atau temanmu mengalami hal-hal di atas, jangan ragu buat periksa ke dokter atau puskesmas terdekat, ya.
Gaya Hidup Jadi Kunci Pencegahan
Sebenarnya, diabetes bisa dicegah—bahkan kalau kamu punya riwayat keluarga dengan penyakit ini. Kuncinya adalah gaya hidup sehat. Coba deh mulai dari:
-
Kurangi makanan/minuman tinggi gula, seperti soda, minuman kekinian, dan snack kemasan
-
Biasakan makan makanan utuh: buah segar, sayur, nasi merah, dan sumber protein sehat
-
Aktif bergerak minimal 30 menit sehari—entah itu jalan kaki, bersepeda, atau olahraga ringan
-
Tidur cukup dan kelola stres. Karena stres juga bisa bikin hormon tubuh kacau dan memicu craving makanan manis
Gaya Hidup Sehat Nggak Harus Ribet
Buat kamu yang mikir gaya hidup sehat itu susah atau mahal, coba pikirin lagi. Ganti minuman manis dengan air putih atau infused water itu udah langkah besar. Bawa bekal sendiri biar tahu kadar gulanya, dan lebih hemat juga, kan?
Jangan lupa juga, di era digital ini banyak banget aplikasi atau komunitas yang bisa bantu kamu mulai hidup sehat. Mulai dari aplikasi penghitung kalori, olahraga gratis di YouTube, sampai grup WhatsApp yang saling support buat jaga pola makan.
Penutup: Sayangi Tubuhmu dari Sekarang
dinkesmerangin.org mengajak kamu semua, khususnya generasi muda, buat lebih peduli sama apa yang kamu konsumsi. Gula memang manis, tapi efeknya bisa pahit kalau nggak dijaga dari sekarang. Diabetes bukan lagi penyakit orang tua. Anak muda juga punya risiko yang sama kalau terus-terusan cuek sama pola makan dan gaya hidup.
Yuk, ubah kebiasaan dari sekarang. Karena mencegah selalu lebih mudah (dan murah!) daripada mengobati. Tubuh kamu berhak sehat, dan kamu punya kendali penuh untuk menjaganya!