dinkesmerangin.org – Lupus adalah kondisi inflamasi kronis yang terjadi ketika sistem imun tubuh mulai menyerang struktur tubuhnya sendiri. Dalam keadaan normal, sistem imun bertugas melindungi tubuh dari serangan bakteri atau virus yang berpotensi merugikan. Namun, pada individu dengan lupus, sistem imun malah menjadi musuh, menyerang jaringan dan organ tubuh.

Inflamasi akibat lupus dapat mempengaruhi banyak bagian tubuh, termasuk sel darah dan paru-paru. Sebagai penyakit autoimun, lupus sering kali disebut sebagai “penyakit beribu wajah” karena kemampuannya meniru gejala berbagai penyakit lain.

Diagnosis lupus seringkali menjadi tantangan, yang bisa mengakibatkan penanganan yang kurang tepat. Lupus memiliki beberapa varian, salah satunya adalah lupus eritematosus sistemik (Systemic Lupus Erythematosus/SLE).

Tidak jarang, sekitar sepertiga penderita lupus ini juga menderita kondisi autoimun lain, seperti gangguan tiroid atau sindrom Sjogren. Kondisi ini dapat berpotensi menimbulkan komplikasi, termasuk masalah selama kehamilan. Lebih lanjut, pengobatan lupus bisa meningkatkan kerentanan penderita terhadap infeksi serius.

Gejala Lupus

Gejala lupus dapat sangat bervariasi, bergantung pada bagian tubuh mana yang terkena. Beberapa gejala umum meliputi:

1. Rasa Lelah yang Ekstrem

Melaksanakan tugas sehari-hari biasa, seperti pekerjaan rumah atau kewajiban di tempat kerja, bisa membuat individu dengan SLE merasa sangat kelelahan.

Kondisi kelelahan yang intens ini bisa tetap dirasakan oleh penderita, meskipun telah mendapatkan istirahat yang memadai.

2. Gangguan Ginjal

Lupus bisa menyebabkan penyakit ginjal yang serius. Gejala awal sangat minim, tetapi bisa berkembang menjadi pembengkakan pergelangan kaki, tekanan darah tinggi, dan disfungsi ginjal.

3. Gangguan Neurologis

Lupus bisa menyebabkan berbagai masalah saraf dan otak, seperti sakit kepala, pusing, masalah penglihatan, dan bahkan stroke atau kejang.

4. Ruam kulit

Ruam kupu-kupu, yang muncul di pipi dan hidung, adalah salah satu tanda paling dikenal dari lupus. Ruam lainnya bisa muncul di bagian lain tubuh, dan paparan sinar matahari bisa memperburuk ruam pada kulit.

5. Perubahan psikologis

Beberapa orang dengan lupus bisa mengalami perubahan suasana hati, depresi, atau kesulitan kognitif.

6. Masalah darah

Lupus bisa menyebabkan penurunan jumlah sel darah merah (anemia), sel darah putih, dan trombosit, yang bisa mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menghentikan pendarahan atau melawan infeksi.

Penting untuk diingat bahwa lupus adalah penyakit yang sangat individual – setiap orang bisa memiliki gejala yang berbeda dan pengobatan harus disesuaikan untuk setiap individu. Jika Anda mengalami gejala yang mungkin menunjukkan lupus, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.

Diagnosis

Lupus dapat sulit didiagnosis karena gejalanya sering menyerupai kondisi lain. Dokter biasanya akan menggunakan kombinasi pemeriksaan fisik, riwayat medis, dan serangkaian tes laboratorium untuk membuat diagnosis. Tes ini mungkin meliputi tes darah, tes urin, biopsi kulit atau ginjal, dan tes pencitraan seperti X-ray dada atau ultrasound jantung.

Pengobatan

Saat ini, belum ada obat untuk lupus, tetapi berbagai pengobatan dapat membantu mengendalikan gejala dan mencegah kerusakan organ. Pengobatan biasanya disesuaikan dengan gejala dan kebutuhan individu, dan mungkin meliputi obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID), kortikosteroid, obat antimalaria, imunosupresan, dan obat biologis. Gaya hidup sehat, termasuk diet seimbang, olahraga teratur, cukup tidur, dan menghindari sinar matahari, juga penting dalam manajemen lupus.

Lupus adalah penyakit autoimun yang kompleks dan berpotensi serius, tetapi dengan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang efektif, sebagian besar orang dengan lupus dapat menjalani hidup yang penuh dan aktif. Penelitian sedang berlangsung untuk lebih memahami lupus dan mengembangkan pengobatan yang lebih baik dan, semoga, suatu hari nanti, obat.

Kategori: Health