dinkesmerangin.org – Abses adalah rongga patologis yang penuh dengan nanah, yang terjadi akibat infeksi bakteri. Ini adalah jenis infeksi purulen akut yang berkembang di bagian apikal gigi. Biasanya, kondisi ini diakibatkan oleh bakteri yang berasal dari gigi yang terinfeksi, baik di rahang atas atau rahang bawah.
Ada dua jenis abses gigi, yaitu abses periapikal dan abses periodontal. Abses periapikal muncul di ujung akar gigi, sementara abses periodontal muncul di gusi di sekitar gigi.
Abses gigi dapat terjadi pada anak-anak hingga dewasa. Orang yang menderita abses gigi harus mendapatkan perawatan medis dan tidak dapat diobati sendiri. Infeksi yang menyebabkan abses gigi harus segera ditangani karena risiko penyebaran ke luar rahang ke leher, kepala, atau bagian tubuh lainnya.
Penyebab Abses Pada Gigi
Abses gigi biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri yang berakibat pada penumpukan pus di sekitar atau di dalam gigi. Berikut adalah beberapa penyebab umum dari abses gigi:
Kerusakan Gigi
Kerusakan pada gigi karena kerusakan akibat karies atau trauma bisa memungkinkan bakteri masuk ke dalam gigi, yang bisa menyebabkan infeksi.
Penyakit Gusi
Penyakit gusi atau periodontal dapat membuat gusi dan tulang yang mendukung gigi melemah, yang memungkinkan bakteri masuk dan menyebabkan infeksi.
Gigi Berlubang
Gigi yang berlubang karena karies bisa menjadi tempat yang ideal bagi bakteri untuk berkembang dan menyebabkan infeksi.
Prosedur Gigi
Beberapa prosedur gigi, seperti ekstraksi gigi, dapat meninggalkan ruang terbuka di mana bakteri bisa masuk dan menyebabkan infeksi.
Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah: Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya karena kondisi medis seperti HIV/AIDS atau penggunaan obat-obatan tertentu, lebih rentan terhadap infeksi, termasuk abses gigi.
Untuk mencegah terjadinya abses gigi, penting untuk menjaga kesehatan gigi dan gusi dengan rutin menyikat gigi, menggunakan benang gigi, dan melakukan pemeriksaan dan pembersihan gigi secara teratur oleh dokter gigi. Jika Anda merasa memiliki gejala abses gigi, seperti nyeri gigi yang parah, bengkak dan merah pada gusi, atau rasa pahit di mulut, segera hubungi dokter gigi Anda.
Gejala Abses Gigi
Gejala abses gigi bisa berbeda-beda tergantung pada tingkat keparahan dan lokasi abses. Namun, beberapa gejala umum yang mungkin dialami oleh seseorang dengan abses gigi meliputi:
- Nyeri gigi yang tajam, berdenyut, atau berkelanjutan, yang bisa meradiasi ke telinga, rahang, atau leher.
- Sensitivitas terhadap panas dan dingin.
- Sensitivitas saat mengunyah atau tekanan pada gigi.
- Bengkak dan kemerahan pada gusi.
- Pembengkakan pada wajah atau pipi.
- Bau mulut atau rasa pahit di mulut.
- Demam.
- Kesulitan dalam membuka mulut atau menelan.
- Pada kasus abses yang parah, bisa terbentuk benjolan berisi nanah (abses) di gusi atau muncul nanah di mulut.
Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, segera temui dokter gigi. Jika dibiarkan, infeksi bisa menyebar dan mengakibatkan komplikasi yang serius, termasuk sepsis (infeksi yang menyebar ke aliran darah).
Diagnosis Abses Gigi
Untuk mendiagnosis abses gigi, dokter gigi biasanya akan melakukan beberapa langkah berikut:
Pemeriksaan Fisik
Dokter gigi akan memeriksa mulut, gigi, gusi, dan area sekitarnya. Mereka mungkin mencari bengkak, kemerahan, dan area yang tampaknya mengandung nanah.
Percobaan Ketukan
Dokter gigi mungkin mengetuk gigi Anda dengan instrumen khusus. Jika Anda memiliki abses gigi, biasanya gigi akan lebih sensitif terhadap tekanan ini, dan rasa sakitnya bisa bertambah.
X-Ray
Dokter gigi mungkin menggunakan sinar-X untuk melihat apakah ada abses, dan jika ada, seberapa besar dan di mana letaknya. Sinar-X juga dapat membantu dokter gigi melihat jika infeksi telah menyebar ke area lain.
Tes Lainnya
Pada beberapa kasus, dokter gigi mungkin memerlukan gambaran yang lebih detail dari gigi dan rahang Anda, dan mungkin menggunakan CT Scan.
Setelah dokter gigi menentukan bahwa Anda memiliki abses gigi, mereka akan merencanakan perawatan yang tepat untuk kondisi Anda. Perawatan bisa berupa drainase abses, perawatan saluran akar, ekstraksi gigi, atau pengobatan antibiotik jika infeksi telah menyebar atau jika Anda memiliki kondisi kesehatan yang membuat Anda berisiko tinggi terhadap komplikasi.
Pencegahan Abses Gigi
Mencegah abses gigi sebagian besar melibatkan perawatan gigi dan gusi yang baik untuk mencegah infeksi. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mencegah abses gigi:
Menyikat gigi secara rutin
Anda harus menyikat gigi setidaknya dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride. Ini membantu menghilangkan plak yang dapat menyebabkan karies dan penyakit gusi.
Menggunakan benang gigi
Menggunakan benang gigi setidaknya sekali sehari dapat membantu membersihkan area antara gigi dan di bawah garis gusi, tempat sikat gigi tidak bisa mencapai.
Kunjungan rutin ke dokter gigi
Anda harus mengunjungi dokter gigi setidaknya dua kali dalam setahun untuk pemeriksaan dan pembersihan profesional. Dokter gigi dapat mendeteksi masalah awal sebelum menjadi serius.
Makanan sehat
Makan makanan sehat dan seimbang dan menghindari makanan dan minuman manis dapat membantu mencegah karies gigi.
Hindari tembakau
Merokok atau menggunakan produk tembakau dapat meningkatkan risiko penyakit gusi, yang dapat menyebabkan abses gigi.
Gunakan obat kumur antiseptik
Obat kumur antiseptik bisa membantu membunuh bakteri dalam mulut yang bisa menyebabkan abses gigi.
Dengan menerapkan kebiasaan sehat ini, Anda bisa meminimalkan risiko terkena abses gigi.
Pengobatan Abses Gigi
Pengobatan abses gigi biasanya melibatkan prosedur dan tindakan untuk menghilangkan infeksi, melestarikan gigi yang terpengaruh (jika memungkinkan), dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Beberapa metode pengobatan yang umum digunakan meliputi:
Drainase Abses
Dokter gigi mungkin akan membuat lubang kecil pada gigi yang abses untuk mengalirkan nanah dan menghilangkan infeksi. Setelah itu, area tersebut mungkin dibilas dengan air garam.
Perawatan saluran akar
Jika gigi Anda bisa diselamatkan, dokter gigi mungkin akan merekomendasikan perawatan saluran akar. Dalam prosedur ini, dokter gigi menghilangkan pus dan jaringan yang terinfeksi dari saluran akar gigi Anda, kemudian mengisi dan menutup saluran akar tersebut.
Ekstraksi Gigi
Pada beberapa kasus, gigi mungkin perlu dicabut, terutama jika gigi tidak bisa diselamatkan atau infeksinya sangat parah.
Antibiotik
Jika infeksi telah menyebar ke jaringan atau area sekitar, atau jika Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, dokter gigi bisa meresepkan antibiotik untuk membantu mengendalikan infeksi.
Selain itu, penggunaan obat penghilang rasa sakit bisa membantu mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan selama proses pengobatan. Namun, penting untuk diingat bahwa pengobatan abses gigi harus dilakukan oleh profesional kesehatan dan tidak bisa ditangani sendiri di rumah.
Komplikasi Abses Gigi
Jika abses gigi tidak diobati, infeksi bisa menyebar dan menyebabkan komplikasi serius. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi adalah:
Abses Otak
Meskipun sangat jarang, infeksi dari abses gigi bisa menyebar ke otak dan menyebabkan abses otak, yang merupakan kondisi medis darurat.
Sepsis
Ini adalah komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa akibat infeksi yang menyebar ke aliran darah. Gejala sepsis meliputi demam tinggi, denyut jantung cepat, dan pernapasan cepat.
Selulitis
Infeksi bisa menyebar ke jaringan lunak dan kulit di sekitar area abses, menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai selulitis. Ini bisa menimbulkan kemerahan, pembengkakan, dan rasa sakit.
Osteomyelitis
Infeksi dapat menyebar ke tulang, menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai osteomyelitis. Gejala meliputi nyeri tulang, demam, dan rasa lelah.
Sinusitis
Jika abses gigi terjadi di gigi bagian atas, infeksi bisa menyebar ke sinus dan menyebabkan sinusitis.
Untuk mencegah komplikasi ini, penting untuk mencari perawatan medis segera jika Anda mencurigai abses gigi.